Senin, 08 Juni 2015

Capek Awal atau Capek Selamanya (Bagian 1)

Pilih Mau Capek Di Awal atau Capek Selamanya? (bagian pertama)

Teman-teman,

Judul diatas pasti buat teman-teman heran, apa
maksud kata-kate diatas?

Saya pribadi akan sharing saja apa yang terjadi
di dunia ini secara umum.



Di bagian pertama saya akan ceritakan tentang
pekerja/buruh/karyawan.

Kita yang bekerja dengan orang lain ataupun
yang bekerja membuka usaha/toko sendiri itu
adalah pekerjaan umum yang semua orang lakukan
saat ini.

Mengapa umum?

Karena bekerja dengan orang lain baik karyawan
swasta, pekerja/buruh harian, atau pegawai negeri
yang mana kita bekerja dari pagi sampai sore bahkan
malam maka dari hasil kerja kita tiap hari
mendapat bayaran atau upah atau gaji yang diterima
harian/mingguan/bulanan.

Dan saya tanya teman-teman, apakah ini yang sedang
teman-teman alami saat ini?

Rutinitas pekerjaan yang harus dilakukan tiap hari
sebenarnya tujuannya untuk apa?

Agar kita maupun keluarga (bagi yang sudah menikah)
ingin tetap bisa hidup, bisa makan, bisa penuhin
semua biaya2 kebutuhan yang wajib dipenuhin seperti
bayar sewa rumah, isi pulsa, listri, PAM, kebutuhan
untuk hiburan, dll.

Lalu yang menjadi pertanyaan, apakah cukup upah/
gaji/income yang teman-teman terima saat ini?

Dimana kita sendiri tahu, bahwa tiap tahun pasti
ada kenaikan biaya2 pengaruh inflasi, dimana belum
tentu tiap tahun income/gaji/upah yang kita terima
alami kenaikan bukan?

Jadi mau tidak mau jika semua harga kebutuhan naik,
kita dituntut mencari pekerjaan tambahan berarti
menambah waktu kerja kita lagi agar bisa menutupi
biaya2 kenaikan kebutuhan hidup tersebut.

Dan hari demi hari, waktu demi waktu, tahun demi
tahun tidak terasa berjalan terus setiap saat tidak
ada kata berhenti.

Sehingga teman-teman alami sendiri, ada yang sudah
bekerja 1 tahun, 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun,
bahkan lebih 20 tahun.

Apakah pekerjaan yang teman-teman jalani tersebut
membuat hati dan pikiran teman-teman senang dan 
bahagia?

Apakah karir atau income teman-teman meningkat pesat
maupun signifikan?

Yang kita tahu bahkan teman-teman alami sendiri,
apabila karir pangkat teman-teman di tempat bekerja
mengalami kenaikan, maka waktu dan fokus pikiran
untuk bekerja lebih berat, lebih membutuhkan waktu
yang lebih lama, memang ada kenaikan income yang
diterima...

Coba teman-teman bayangkan....Misal sebagai pekerja
admin yang rutin kerja dari jam 8 pagi hingga jam
5 sore, lalu jika alami kenaikan pangkat menjadi
supervisor maka biasanya pulang tidak bisa jam 5 sore,
karena harus lakukan evaluasi, rapat2, maupun hal-hal
agar perusahaan atau tempat kita bekerja bisa lebih
maju dan berkembang lagi.

Jadi teman-teman, saya mau tanya, kita kerja 
membanting tulang itu utk siapa?
Siapa yang menghasilkan income yang besar tanpa
harus bekerja keras?

Tentu teman-teman tahu sendiri, yang akan menikmati
hasil dari kita bekerja adalah pemilik/pemegang saham
perusahaan/bisnis tempat kita bekerja.

Contoh seperti Bank A, lalu bank A buka cabang di
mana-mana sampai ratusan. Pekerja/karyawan dari
pangkat kecil hingga besar semua bekerja di bank
A dan menerima income.

Lalu jika Bank A setelah setahun melakukan audit
laporan keuangan dan didapat surplus maka akan 
dibagikan sisa hasil usaha alias devident kepada
pemilik atau pemegang saham bank A.

Memang mereka pantas mendapatkan hasil tersebut,
karena untuk membuka bank A dibutuhkan investasi
atau modal yang cukup besar.

Dan biasa berlaku hukum high risk high gain, low
risk low gain.

Dengan sistem dan standar operasi prosedur yang
telah ditetapkan oleh bank A tersebut, maka kantro 
pusat bank A maupun semua cabang-cabang bank A 
menerapkan sistem yang sama sehingga hasil yang
didapat kemungkinan besar tidak beda jauh.

Jadi kita yang bekerja sebagai pegawai/karyawan/buruh
akan terus bekerja dan berharap tidak pensiun jika
waktu pensiun tiba karena jika kita tiba-tiba
diberhentikan atau waktu pensiun tiba maka kita
pasti bingung gimana bisa penuhin semua biaya
kebutuhan hidup kita sehari-hari.

Apabila teman-teman yang bekeraj pandai mengatur
keuangan dimana ada sekitar 10-30% dari gaji/income/
upah ditabung untuk masa depan maka ada kemungkinan
tetap bisa survive hidup.

Parahnya, pada umumnya kita yang bekerja setiap bulan
terima gaji/income/upah maka gaji/income/upah kita
langsung habis karena sudah dianggarkan untuk pos2 
tertentu.

Bahkan ada yang pendapatan lebih kecil dari pengeluaran,
karena terjadi pemborosan seperti terlibat hutang-hutang
akibat gaya hidup, seperti hutang kpr, hutang kkb, 
hutang kartu kredit, dll.

Inilah dunia hidup seorang pekerja/karyawan/buruh.

Harus bekerja baru dapat income/gaji/upah.
Tanpa bekerja seperti cuti atau libur atau
sakit maka tidak dapat income/gaji/upah.

Bahkan kita lihat sendiri sekarang kebanyakan yang
terjadi suami dan istri harus bekerja untuk penuhin
kebutuhan keluarga sehingga mau tidak mau menitipkan
anak dengan orang tua atau mertua atau bahkan terpaksa
mempekerjakan pembantu rumah tangga atau baby sitter
untuk merawat/menjaga anaknya, baik yang masih belum
sekolah ataupun sudah sekolah.

Apakah teman-teman sadar bahwa dunia bekerja sebagai
karyawan/pegawai/buruh akan terus berulang ke
anak cucu teman-teman.

Jadi mulai sekarang teman-teman yang berprofesi
sebagai pekerja/karyawan/buruh harus mulai mencari
solusi tambahan agar tidak terus terikat di dunia
pekerjaan ini.

Minimal teman-teman setiap bulan harus bisa menabung
agar di hari tua punya tabungan di saat tidak bisa
atau tidak lagi bekerja karena pensiun.

Dan harus dipahami menabung rutin itu tidak mudah.

Jadi tetap harus mencari solusi lain yang bisa
membuat teman-teman tidak harus bekerja selamanya,
tidak harus capek bekerja selamanya?

Teman-teman pasti ingin :
- bisa membahagiakan keluarga atau orang tua
- bisa membeli mobil baru / rumah baru
- bisa liburan ke luar negeri
- bisa bebas finansial
- bisa lakukan apapun yang disenangi tidak terikat waktu
- bisa beraktivitas di dunia sosial atau membantu orang

Saya percaya teman-teman ada yang bisa memenuhi kebutuhan
diatas dengan bekerja lebih keras lagi dengan mengejar
karir jabatan lebih tinggi.

Tapi saya tanya teman-teman, apakah teman-teman yang bekerja
keras agar income didapat meningkat memiliki banyak waktu
luang yang banyak sehingga bisa berkumpul dengan keluarga?

Bahkan kita pernah dengar sebuah cerita di mana seorang anak
melihat ayahnya sibuk bekerja, sehingga suatu hari anak
tersebut bertanya berapa sih yang ayah dapatin 1 hari?
lalu si ayah bilang sekian rupiah dan si anak bilang
saya ingin bersama ayah, saya bayar sekian rupiah ke ayah,
apakah saya boleh seharian bersama ayah?

Camkan baik-baik cerita tersebut....

Jangan sampai menyesal di kemudian hari dimana hari demi
hari anak kita terus bertumbuh menjadi lebih besar dan 
dewasa..

Nantikan cerita Pilih Mau Capek Di Awal atau Capek Selamanya?
(bagian kedua)

Bagi yang ingin dapatin solusi agar tepat bisa bekerja
sebagai karyawan/pegawai/buruh dan bisa dapatin income
tambahan dari sebuah bisnis yang dikerjakan capek di awal
tapi bahagia dan senang di akhir dimana tidak perlu
capek kerja selamanya, silakan kontak saya.

Salam Kesuksesan,

Surijanto Kumala
0856-69311399
PIN BB 7452388E

Miliki Ebook Gratis :
Ebook Strategi Ampuh Capai Hidup Sukses dan Sejahtera

Dapatin dan download sekarang juga di www.infodahsyat.biz 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar